Curhat Bawa Petaka

Pasangan memang tempat berbagi. Tapi tidak selamanya mereka bisa dan mau mengerti Anda. Lelaki tidak serasional itu, kok. Mereka pun punya reaksi yang menyedihkan.

Tidak selamanya curhat pada pasangan bisa berakhir baik. Kadang kita perlu melihat kondisi emosionalnya. Siapa bilang lelaki tidak sensi? Mereka akan meradang jika Anda bercerita soal lelaki lain yang sedang gencar mendekati Anda, misalnya. Atau, siap-siap sakit hati karena dia tidak menanggapi cerita Anda.
Jadi, jangan curhat dulu ketika dia:

1. Mengasyiki Hobi
Jangankan mendengar cerita Anda, ada gajah sebesar Monas jatuh menimpa rumah pun belum tentu dia tahu. Lelaki terkenal kalau fokus pada satu hal, maka yang lainnya jadi abu. Jika Anda nekat curhat, siap-siap sakit hati dianggap abu.

Trik:
Bergabunglah dengannya. Sediakan minuman kesukaannya. Mereka biasanya tersentuh jika merasa dimengerti. Pujilah hasil karyanya sedikit saja, tak usah berlebihan. Tunggu 15 menit, setelah itu cium pelipisnya sambil bilang, “Kalau kamu sudah selesai, aku mau curhat sama kamu.” Percaya deh, dia akan menghentikan aktivitasnya dan mendengarkan Anda.

2. Ingin Bercinta
Bukan hal sulit bagi kita untuk mengalihkan emosi bercinta ke hal lain yang sedang berkelebatan di kepala. Tidak begitu dengan lelaki. Mereka cenderung sulit mengendalikannya. Jangan coba-coba curhat pada kondisi ini. Dia akan menanggapi Anda sambil uring-uringan.

Trik:
Fokuskan perhatian Anda padanya. Nikmati saja aktivitas intim itu dengan ketulusan hati. Setelah semuanya berakhir, dia akan jadi orang yang sangat terbuka pada curhat seberat apa pun.

3. Butuh Perhatian
Ciri lelaki yang butuh perhatian adalah banyak curhat. Dia akan bercerita betapa berat hidupnya: pekerjaan yang menggunung, bos kejam, rekan kerja tidak kooperatif, badan rasanya sakit semua. Ini adalah kondisi sensitif lelaki.

Trik:
Dengarkan (paling tidak bersikaplah seperti mendengarkan dengan takzim). Lontarkan komentar-komentar dukungan seperti: ‘Duh, berat betul ya’,’Kok dia gitu sih!’,’Mestinya kan bos lebih wise‘,’Kamu pasti lelah sekali, deh’. Setelah itu peluk kepalanya dengan sisa-sisa kemesraan yang Anda punya. Setelah dia agak tenang, ceritakan kejadian lucu yang Anda atau teman Anda alami. Begitu dia sudah tersenyum (bagus kalau Anda berhasil membuatnya tergelak), mulailah curhat. Awali dengan, “Eh, aku punya cerita juga, nih.”

4. Dilanda Cemburu
Anda tentu tahu persis kapan pasangan sedang dilanda cemburu. Dengan gaya cool dia akan melibas habis argumentasi Anda soal kehebatan seorang teman sekantor yang luarbiasa itu. Seperti singa jantan, mereka siap “membunuh” siapa pun yang sanggup membuat Anda kagum. Jangan langsung curhat soal lelaki hebat itu kalau tidak mau sakit hati.

Trik:
Saat ini Anda betul-betul ingin bercerita soal Si Hebat, dalam kaitannya dengan pekerjaan. Tidak lebih tidak kurang. Namun, jangan gunakan cara serba langsung. Keluarkan data sebagai sebuah temuan. Misalnya, “Ternyata, dia enggak bisa main musik sama sekali! Payah.”

Informasi ini akan membuatnya naik lagi ke langit ke tujuh karena dia tahu Anda hanya akan jatuh cinta pada lelaki yang suka musik seperti dirinya. Lalu mulailah masuk ke materi curhat dengan sudut pandang “negatif”, yang membuat Anda membutuhkan bantuannya untuk menyelesaikan masalah ini. Perlakukan pasangan sebagai hero satu-satunya di dunia yang bisa membantu Anda.

Leave a comment